Atraksi

Desa wisata Sintuak memiliki atraksi yang unik yaitu sebagai pusat pelatihan beruk dan jual beli beruk terlatih yang dimanfaatkan sebagai pemetik kelapa. Berlokasi di Pasa Talaok Baruak yang telah berlangsung turun temurun, disini dilaksanakan pelatihan beruk dan jual beli beruk terlatih dengan menggunakan cara transaksi dengan tradisi "bauluak". Tradisi "bauluak" adalah cara penentuan harga yang dilakukan dibawah kain tersembunyi dengan isyarat jadi antara penjual dan pembeli sehingga hanya diketahui oleh penjual dan pembeli.

Daya Tarik

Keunikan daya tarik desa wisata Sintuak adalah museum sejarah Perang Sintuak yang dikelola oleh masyarakat, yang merupakan satu-satunya museum juang di Indonesia yang dikelola oleh masyarakat. Gedung museum juga dihibahkan oleh pemilik kepada masyarakat untuk dikelola. Peristiwa perang Sintuak dan peninggalan-peninggalannya menjadi daya tarik bagi wisatawan nusantara dan mancanegara. Diantara peninggalan-peninggalan tersebut seperti senjata, alat makan tentara Belanda, mata uang Gulden dan mata uang lainnya dari abad ke 18 serta peralatan-peralatan rumah tangga lainnya. Wisatawan dapat menyewa pakaian perang zaman dulu untuk berfoto ala pejuang.

Konservasi Sejarah dan Budaya

Salah satu ciri khas Desa wisata Sintuak adalah melestarikan budaya dan sejarah. Budaya dan kearifan lokal seperti beruk memanjat kelapa yang menjadi mata pencaharian masyarakat setempat, serta cara jual belinya dengan tradisi "bauluak" tidak terdapat ditempat lain. Selain konservasi budaya tersebut, menjaga habitat beruk juga terlaksana secara berkelanjutan di desa wisata ini. Selain itu, kekayaan alam pertanian yang mayoritas berkebun ubi kayu menjadikan produk-produk kuliner di desa wisata ini banyak berbahan baku ubi kayu. Begitu juga dengan pelestarian pembuatan kriya dari bahan lidi dari kelapa, menjadi program pokok pokdarwis untuk pelestarian kearifan lokal. Desa wisata juga fokus melestarikan kesenian setempat.